Pada lab kali ini aku akan membahas tentang spanning tree protocol pada switch, dimana
ini adalah sebuah protocol yang digunakan oleh switch untuk menghindari terjadinya
looping pada jaringan. Sebagai contoh jika kita menggunakan topologi seperti pada
gambar dibawah ini, jika pc0 ping ke pc1 maka switch1 akan mengirimkan arp ke setiap
interface untuk menanyakan mac address pc1,begitu juga sebaliknya jika pc1 ping ke pc0
maka switch2 akan mengirimkan arp packet ke semua interface, hal ini akan
menyebabkan looping pada jaringan.
Untuk menghindari hal itu switch telah ditambahkan protocol STP dimana ini akan memblok salah satu port dimana nantinya hanya akan ada salah satu port saja yang akan digunakan sehingga ini akan menghindari dari terjadinya looping.
Untuk menghindari hal itu switch telah ditambahkan protocol STP dimana ini akan memblok salah satu port dimana nantinya hanya akan ada salah satu port saja yang akan digunakan sehingga ini akan menghindari dari terjadinya looping.
Untuk melihat status status spanning tree pada switch kita, kita dapat menggunakan
perintah seperti di bawah ini.
Setelah kita melihat status port pada switch1 , maka akan terlihat bahwa 1(Fast
Ethernet0/1) disini berarti bahwa port yang menyala adalah port Fast Ethernet0/1
sedangkan port yang lainnya akan mati jika port tersebut sama-sama terhubung dengan
switch2 seperti pada port Fast Ethernet0/1.
Setelah selesai melihat status port pada switc1 ayo kita lanjutkan dengan melihat
status port pada switch2 seperti pada gambar dibawah ini.
Setelah kita melihat port status pada switch2 maka akan terlihat perbedaannya bahwa
pada switch2 tertuliskan This bridge is the root. Ini menandakan bahwa switch ini
merupakan root bridge dan switch ini tidak akan memiliki port yang mati atau bisa
dikatakan semua portnya akan tetap menyala.
Lalu bagaimana cara penentuan switch yang menjadi root bridge ? Sebenarnya ada beberapa hal yang akan dapat dipertimbangkan dalam penentuan switch
yang menjadi root bridge, biasanya pertama kali yang dilihat oleh switch adalah
priority. Pada saat kita melihat status port maka pada Rood ID akan ada priority,
dimana priority yang terkecillah yang akan dipilih menjadi root bridge. Defaultnya
priority pada spanning tree di switch adalah 3279.
karena kedua switch tersebut menggunakan default priority dan memiliki proirity yang
sama maka switch akan melakukan pemilihan berdasarkan mac address, pemilihan
berdasarkan mac address ini akan dilakukan dengan memilih switch yang memiliki mac
address yang paling rendah akan dipilih menjadi root bridge.
Setelah kita memahami bagaimana penentuan root bridge, ayo kita coba untuk merubah
priority supaya status root bridge dari switch2 berpindah ke switch1.
Untuk merubah
priority anda coba lihat pada gambar di bawah ini.
Pada gambar diatas terlihat bahwa kita hanya bisa merubah
priority sesuai dengan priority yang telah ditentukan oleh switch cisco. Jika sudah ayo kita coba merubah prioritynya dengan lebih rendah daripada priority default switch2,
setelah itu kita lihat status port seperti pada gambar di bawah ini.
Pada gambar diatas terlihat bahwa status port pada switch1 telah berubah menjadi root
bridge dan coba lihat bahwa nanti seluruh port pada switch1 yang menuju ke switch2 menyala semua, dan pada switch2 hanya salah satu port saja yang dapat
menyala. kita bisa melihatnya seperti pada gambar dibawah ini.
Setelah itu mari kita coba lagi merubah supaya switch2 kembali menjadi root bridge.
mari kita lakukan dengan merubah prioritynya lebih kecil daripada priority switch1.
Untuk konfigurasinya seperti pada gambar dibawah ini.
lalu lihat lagi status port pada switch2 dan kita bisa lihat bahwa
statusnya telah berubah lagi menjadi root bridge.
Jika kita lihat pada layout yang kita buat maka port yang tidak aktif juga akan berpindah.




Komentar
Posting Komentar